Qurban di Cimenteng

Setiap hari Raya Idul Adha, kita ummat Islam menunggu momen shalat Ied dan kegiatan
penyembelihan hewan qurban serta pembagian daging qurban. Keseruan dan serba-serbi
penyembelihan hewan qurban dan cerita menikmati daging qurban menghiasi keluarga dan
masyarakat kita setiap tahun. Namun ada banyak masyarakat di pelosok desa atau pulau yang tidak
dapat menikmatinya karena keterbatasan, salah satunya masyarakat di Dusun Cimenteng, Desa
Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Rumah warga di dusun ini kondisinya sederhana, dindingnya terbuat dari kayu sisa yang dibuang
para pemilik kayu dan sebagian menggunakan GRC. Rumahnya tidak memiliki toilet. Untuk
kebutuhan air minum dan memasak, mereka mengambil air dari sumur di mushola, sementara untuk
kebutuhan mandi dan cuci, mereka mesti mengambil air dari belik di pinggir sungai dengan
memanggulnya dengan jarak sekitar 1 km dari pemukiman penduduk.
Dusun ini dihuni sekitar 30 keluarga atau 130 jiwa Muslim Baduy yang telah tinggal di Kampung
Cimenteng sejak tahun 1970-an. Untuk menuju kampung ini, harus melalui jalan berbatu dengan
kondisi rusak sepanjang kurang lebih 5 km, kemudian masih harus menempuh perjalanan sekitar 2-3
km menggunakan kendaraan roda dua melalui jalan tanah. Pada hari kedua Idul Adha usai
penyembelihan hewan qurban hari pertama di Dusun Margomulyo, Desa Leuwidamar, Tim Qurban
YWMI sampai di Dusun Cimenteng. Tidak ada satupun hewan qurban yang dapat disembelih oleh
masyarakat di sini.
Tim YWMI mengirimkan pesan singkat di hari ke-2 Idul Adha ke beberapa grup WA yang intinya
mengajak berqurban untuk mereka. Alhamdulillah, Allah kirim satu ekor kambing qurban dari
seorang dokter di Surabaya yang tersentuh dengan kondisi masyarakat muslim Baduy tersebut.
Awalnya kami berpikir masyarakat dapat memasak satu ekor kambing tersebut untuk dimakan
bersama, karena tidak mungkin membagi daging 1 ekor kambing untuk 30 keluarga. Namun
ternyata Allah pertemukan Tim Qurban YWMI, dengan tim qurban dari Agen Kebaikan Ummat
Tangerang. Mereka memberikan 13 ekor kambing hewan qurban untuk mereka. Alhamdulillah, di
hari ke-3 Idul Adha masyarakat sangat bahagia dan suka cita dapat menyembelih 14 ekor kambing
untuk dibagi kepada 30 keluarga di sana. Tentu ini amat berarti bagi mereka yang sehari-hari menu
lauknya dengan lalapan dan lauk sederhana. Mereka jarang mengkonsumsi ikan dan daging.
Salah satu penerima daging kurban adalah Ibu Juheti (50 tahun) yang hidup bersama 4 anggota
keluarganya. Ibu Juheti merupakan keturunan Baduy muslim yang tinggal di Dusun Cimenteng sejak
tahun 1970-an. Dia yang tak pernah bersekolah, sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan suaminya
bekerja sebagai buruh serabutan. Pendapatan sebagai buruh, Bu Juheti mendapatkan upah Rp
50.000 sehari. Namun tidak setiap hari mereka mendapatkan pekerjaan.

“Alhamdulillah, saya sangat senang sekali mendapatkan daging qurban tahun ini. Sekitar 10 tahun
kami tidak mendapatkan daging qurban,” ujar Bu Juheti. Dia berharap agar tahun depan ada yang
berkenan memberikan hewan qurban kepada mereka. Harapan lainnya adalah bantuan sumur atau
sumber air karena para perempuan harus mengambil air ke belik di dekat sungai dengan jarak yang
cukup jauh. (Yusuf S)
Editor: Harti

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Assalamualaikum , bisa kami bantu ?
Asalamualaikum...ada yang bisa kami bantu ?
Powered by