INGIN MEMBUAT IBUKU SELALU TERSENYUM

Perkenalkan namaku Dhiyael Ivan Haq Putranto. Saat ini aku duduk di bangku kelas VI SD Muhammadiyah Karang Tengah, Kecamatan Imogiri Bantul. Teman.. aku punya cita-cita ingin melanjutkan sekolah di sekolah favoritku. Tapi… untuk bisa sekolah di sana tidaklah mudah karena aku harus lolos tes seleksi yang cukup ketat. 

Untuk menggapai impianku, aku harus bersungguh-sungguh. Setiap hari aku mengawali hari dari jam 05.00. Usai shalat subuh, mandi dan sarapan pagi lalu bergegas pergi ke sekolah. Mengayuh sepeda ke sekolah sudah menjadi rutinitas harianku. Sepulang  sekolah pukul 15.45, aku istirahat sebentar dan persiapan untuk les hingga jam 18.30 WIB. Saat masuk waktu magrib, aku berhenti sejenak untuk mengambil wudhu dan mengerjakan shalat magrib di masjid dekat rumah bu Ina, guru lesku. Tepat pukul 19.00 aku pulang ke rumah, dengan bersegera untuk menunaikan shalat isya dan mengaji. 

Seperti anak-anak yang lain, aku juga suka nonton TV sebagai selingan hiburan menjelang tidur. Sekitar  jam 21.00 aku segera bergegas tidur karena esok harus bangun pagi. Oh ya teman, jangan biasa tidur malam-malam ya… Selain esok pagi di sekolah kita akan mengantuk, tidur malam juga tidak baik untuk kesehatan. Karena dapat menurunkan daya tahan tubuh kita dan menyebabkan akan mudah sakit. Begitu kata bu guru.

Alhamdulillah teman, saat ini aku mendapat  bantuan dari YWMI dan MAA Internasional selama 1 tahun. Bantuan itu berupa kebutuhan bahan makanan, biaya sekolah, perlengkapan seperti almari, meja belajar, tempat tidur serta seragam dan peralatan sekolah lainnya. Aku juga diajak melakukan cek kesehatan umum dan  gigi di Klinik Kesehatan. Setiap bulan aku dan teman-temain lain melakukan kegiatan rutin belajar berbagai hal dengan Kak Ratih, pendamping dari YWMI. Aku sangat bersyukur sekali kepada Allah atas semua karuniaNya. Bantuan ini membuatku semakin bersemangat dalam menuntut ilmu dan menggapai cita-citaku. 

Teman-teman, tanggal 15 Februari 2020 lalu aku bahagia sekali karena aku diterima di sekolah idamanku yaitu di Muhammadiyah Boarding School (MBS). Lebih membahagiakan lagi kelak aku sekolah di sana dengan beasiswa hingga menempuh jenjang perguruan tinggi. 

Awalnya aku mengikuti tes pada tanggal 3 November 2019, sayang aku tidak lolos. Sedih rasanya hatiku. Ibuku sennatiasa menyemangatiku. Pesan ibu, “Teruslah berusaha dan selalu berdoa…karena usaha tanpa doa tiada keberkahannya”. Karena semangat dan doa dari ibu, aku mencoba tes untuk kedua kalinya. Dan pada tanggal 15 Februari 2020 diumumkan hasil tes, jantung berdebar-debar dan harap-harap cemas.  “Ya Allah, bantulah aku untuk bisa diterima di sekolah MBS. Aku ingin menjadi anak yang pintar dan sholeh. Aku ingin membuat ibu bahagia dan tersenyum, serta bangga kepadaku”. Begitu pintaku dalam doa-doaku.  

Alhamdulillah….., aku berhasil lolos di tes ke dua. Hore…. senang rasa hatiku, aku seperti ingin melompat-lompat kegirangan. Aku segera berlari dan memeluk ibu. Benar teman hikmah dari kisahku ini adalah kita harus selalu berdoa dan berusaha. Terus berdoa, walau doa kita belum dikabulkan saat ini tapi kelak di kemudian hari Allah pasti mengabulkan. Dan…. jangan pernah berhenti berusaha. Allah pasti memberikan yang terbaik bagi kita. Alhamdulillah…Alhamdulillah terimakasih Ya Allah….syukurku senantiasa kupanjatkan.

Demikian teman secarik kisahku ini. Semoga bisa menjadi penyemangat diriku sendiri dan teman-teman semua. Bulan Juli 2020 besok aku sudah mulai belajar di sekolah baruku… Selalu semangat ya teman-teman….Salam dariku Dhiyael Ivan Haq. (RK)

Open chat
Assalamualaikum , bisa kami bantu ?
Asalamualaikum...ada yang bisa kami bantu ?
Powered by