Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua ke lautan setelah China. Kondisi yang memprihatinkan ini perlu dipahami oleh bangsa Indonesia, termasuk anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Dari prinsip 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam mengelola sampah, maka untuk sampah plastic maka prinsip Reduce (mengurangi) yang diutamakan dan dikedepankan.
Terkait dengan pengelolaan sampah plastic, cara mendaur ulang sampah plastic untuk dijadikan barang yang dapat dimanfaatkan ulang. Hal ini juga dilakukan oleh 27 anak yatim dan yatim piatu dampingan Yayasan Wahan Mandiri Indonesia dalam program Orphan Aid Indonesia bekerjasama dengan MAA Internasional. Anak-anak diberikan pemahaman dan kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan alam, termasuk masalah sampah.
Peningkatan kesadaran terhadap limbah plastik ini menjadi salah satu perhatian YWMI dan menjadi materi dalam pendampingan program Orpan Aid. Kegiatan dilakukan di Panti Asuhan Abdul Alim Imogiri pada hari sabtu, 23 November 2019 lalu.
Dalam kegiatan ini anak-anak diajarkan cara membuat tempat pensil dari bekas botol plastik air mineral. Bahan yang diperlukan tergolong sangat murah dan mudah diperoleh di sekitar kita, diantarnya : bekas botol air mineral, kain flanel aneka warna, dan lem. Diharapkan dengan kegiatan ini anak-anak menjadi lebih sadar untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, mendaur ulang sampah plastik dan utamanya mengurangi penggunaan sampah plastik.
(HS)